Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Gerimis, Kidungmu Buatku

17 Februari 2011   12:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:30 73 0
Dari sini kusampaikan salam padamu, Langit. Salam dua tubuh yang dinaung pilu dalam wadah memoar lawas. Dua kalbu yang terkikis duka dan waktu.
Kauhanjurkan airmata yang tiap bulirnya makin mengingatkan pada kotaku dulu. Tetesmu membaur di jejalan, di pusat perbelanjaan, bahkan di raga bocah yang bermain kapal-kapalan.
Tak bisa pula kulebur ingatan tentang sesap kopi dan kotak jajanan yang nyaris kosong. Tuan berkacamata persegi dengan ulas senyum yang tanpa ia sadari membuatku nyaris tercekik mati.
Aku merindu, Langit.
Jangan kaupindahkan mega mendungmu pada pelupuk mataku, Langit.
ARW
10-11 9 2010

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun