“Investasi Hulu Migas kita sudah diambang kehancuran,” demikian keluh kawan saya, seorang praktisi migas dalam sebuah diskusi di sebuah gerai kopi di Cilandak. Tatap matanya terlihat suram, sembari menyeruput kopi cappuccinonya yang hampir tandas, ia mengangkut bahu dan menunjukkan raut muka kecewa.
KEMBALI KE ARTIKEL