Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi: di Tepi Kalimalang, Aku Duduk dan Termangu

10 Maret 2011   06:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:55 76 2
Riak air berwarna kusam mengalir pelan di sepanjang batang tubuhmu, Kalimalang Pada tepiannya aku termangu dan menyesap segala cerita tentang anak-anak yang tertawa riang menceburkan diri ke dalammu tentang sampah yang mengapung disekitarmu tentang tawa perempuan berpakaian seronok menikam langit tentang lelaki tua yang merutuk kesal melihat motornya rusak terperosok pada jalan berlubang dibahumu tentang cerobong asap pabrik yang rimbun mengepul-ngepul tentang hiruk pikuk kendaraan yang melintas di atasmu tentang hutan beton yang tegak menjulang disekelilingmu tentang kisah-kisah tragedi yang kadang tak pernah bisa kumengerti tentang cinta, bahagia, airmata hingga kontraversi Adipura Di tepianmu, Kalimalang Kita bertukar kisah dan resah Lalu membiarkan segalanya larut bersama kelam airmu Mengalir jauh hingga ke muara tempat segala lamunan tentangmu, tentang kita dan kota kita Didekap  batas cakrawala dalam diam Tanpa kata.. Bekasi,10032011 SELAMAT ULANG TAHUN KOTA BEKASI KE-14, 10 MARET 2011  ! Terinspirasi dari judul novel Paulo Coelho, Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis Sumber foto

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun