Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Fenomena Bumi Nusantara

30 Juni 2011   13:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:02 56 0
Ketika Negara sudah tidak bisa dijadikan tempat berlindung yang nyaman, kemana lagi kita harus mencari tempat?

Ketika Pemerintah sudah tidak lagi peduli akan keselamatan dan kesejahteraan rakyatnya, pada siapa lagi kita memohon perlindungan dan kesejahteraan?

Ketika yang kita lakukan selalu serba salah, apa lagi yang harus kita lakukan?

Mungkin pertanyaan - pertanyaan seperti itu yang selalu ada dibenak saudara - saudara kita yang terpaksa mengais rezeki di Negeri orang sebagai TKI/TKW, meski resiko yang harus mereka tanggung sangatlah besar.

Mereka adalah pahlawan bagi keluarga dan juga bagi Negara. Karena mereka bekerja untuk kehidupan keluarga  yang lebih layak, juga menjadi sumber devisa Negara.

Kenapa mereka mau mengambil resiko tersebut? Karena di Negeri Sendiri sudah tidak ada lagi harapan untuk memperbaiki kesejahteraan hidup. Orang miskin selalu disalahkan, bahkan selalu ditindas. Sedangkan orang kaya diperlakukan bak seorang raja.

Pemerintahnya sudah terlalu sibuk memikirkan dirinya sendiri dan kelompoknya, sehingga masalah - masalah rakyat terabaikan. begitu tidak berartinya kah rakyat kita?

Kita jangan terlalu berharap pada Pemerintah. Di Negeri sendiri saja rakyat kita sudah tidak diperhatikan dan dihargai, apa lagi saudara - saudara kita yang jauh diluar Negeri. Bahkan yang lebih parah lagi, Pemerintah baru bertindak setelah ada kejadian. Dan mereka hanya bisa bilang "prihatin" agar terkesan perhatian terhadap rakyatnya. Padahal sudah banyak kasus - kasus rakyat kita yang kurang beruntung diluar Negeri, bahkan sudah ada sejak dulu.

Bagi Pemerintah, apabila kalian masih memiliki hati nurani, mulai dari sekarang jalankanlah nilai - nilai yang terkandung dalam Pancasila dan mengamalkannya untuk kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat.

"Hujan batu di negeri sendiri lebih baik daripada hujan uang di negeri orang"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun