"Melayani dan melindungi” masyarakat yang menjadi slogan Polisi selama ini nyaris hanya kata tanpa makna. Tak ubahnya dengan Pancasila falsafah dari bangsa kita yang mulai terpinggirkan jika tidak mau dikatakan terlupakan. Tercermin dari kelakuan segelintir oknum Polisi yang biasanya berhadapan langsung dengan masyarakat sehingga justru yang sedikit inilah yang menjadi trademark aparat berseragam coklat itu. Kongkalikong berlabel damai adalah potret keseharian yang sudah lazim. Bahkan Gus Dur pernah mengeluarkan candaan bahwa di negeri ini hanya ada tiga polisi yang jujur. “Pertama, patung polisi. Kedua, polisi tidur. Ketiga, polisi Hoegeng (mantan Kapolri almarhum)”.
KEMBALI KE ARTIKEL