setia menemani.
Sudah satu minggu terbaring.
Mata terpejam.
Hening.
Sayup-sayup terdengar tangisan wanita.
Kanan dan kiri.
Sayup-sayup terdengar detak jantungku; di monitor
Mati rasa.
Kupaksa bangun, tetapi tak bisa.
Ragaku lemah, berbicara pun tak bisa.
Menjerit hati ini,
tangisan demi tangisan terus terngiang.
Apakah sudah waktunya?
Belum siap; raga ini berkata.
Teringat dua sosok malaikat dunia.
Sosok penenang dan peneduh.
Belum sempat kuucapkan kata romatis,
aku sudah membuat mereka meringis.
Sekujur tubuh ini dingin.
Aku merasakannya, penuh derita
tak bisa berbuat apa-apa.
Langit senja mulai kehilangan cahayanya.
Langit malam mulai datang,
awan jingga pergi silih berganti.
Tetapi, aku masih terbaring
setengah mati.