Disamping sebagai tukang bersih makam, ia juga mempunyai keahlian khusus berupa memijat. Banyak orang-orang yang minta pijat padanya. Khusus keahlian dalam hal memijat, sudah ia jalani selama dua puluh tahunan lebih. Karena itu, meskipun dengan segenap kekurangan yang dimilikinya ia masih mampu survive (bertahan) di tengah orang-orang yang memiliki fisik yang berfungsi sempurna. Bahkan tak jarang ia turut membantu finansial saudara-saudaranya yang sudah berkeluarga. Tak hanya itu, ia juga termasuk pemeluk agama Islam yang ta`at(bagi ukuran orang yang cacat sepertinya). Ajaran-ajaran Islam ia laksanakan dengan baik, meskipun ia dibatasi oleh kekurangan pendengaran dan lisan. Ia rajin shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, zakat dan sering memberi uang kepada anak-anak. Mungkin hanya itu pelajaran-pelajaran agama yang mampu ia dapatkan dari kedua orang tuanya, namun pelajaran yang ia dapatkan bisa ia amalkan dengan penuh istiqamah hingga saat ini. Di samping itu –dari sisi sosial- banyak juga orang-orang kampung yang hutang uang darinya, ketika sedang membutuhkan bantuan keuangan.