Ganti menteri ganti kurikulum. Sepertinya, pemeo ini mendarah daging dan mengakar dalam pikiran kita. Saking mengakarnya, terkadang sebuah istilah yang disebutkan oleh Menteri Pendidikan, jika istilahnya masih awam didengar, sebagian kita langsung menganggapnya sebagai kurikulum. Saya membaca di beberapa media sosial. Ada yang menuliskan selamat tinggal Kurikulum Merdeka. Ada yang mengunggah status, "Saya siap dengan Kurikulum
Deep Learning." Pada waktu yang lain, seorang kawan juga menulis, "Kami belum paham penuh tentang Kurikulum Merdeka, muncul lagi kurikulum baru." "Selamat datang
Deep Learning sebagai pengganti diferensiasi." Unggahan-unggahan tersebut menggelitik pikiran saya untuk mencari tahu seperti apa sebenarnya yang terjadi. Setelah itu, pagi ini, jemari saya merangkum hasil bacaan dengan tulisan sederhana berikut ini.
KEMBALI KE ARTIKEL