Provinsi Lampung memiliki potensi ekonomi besar di sektor pertanian, perkebunan, dan pariwisata. Namun, berbagai tantangan seperti ketimpangan infrastruktur, rendahnya kualitas layanan publik, dan pemanfaatan sumber daya ekonomi lokal yang belum optimal menghambat kemajuan ekonomi publik. Menurut BPS (2023), pertumbuhan ekonomi Lampung sebesar 4,54%, namun belum mampu mengatasi kesenjangan pembangunan antarwilayah. Penanganan masalah ini memerlukan strategi kebijakan ekonomi publik yang berbasis pada efisiensi, inklusivitas, dan keberlanjutan.
Â
LATAR BELAKANGUpaya mengenai hal perencanaan pembangunan melalui otonomi daerah dan proses peningkatan daya saing akan berfokus pada peningkatan pertumbuhan ekonomi di daerah. Menurut Boediono (2012), pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi ditekankan pada tiga aspek utama, yaitu proses, output per kapita, dan jangka panjang.
KEMBALI KE ARTIKEL