Mata perempuan itu tak bisa berbohong. Bermalam-malam ia pernah menangis, kini air matanya telah kering. Rapalan doa yang ia kirim pada tiap sepertiga malam, kini sudah tak terucapkan. Diamnya adalah apa yang ia sampaikan. Bermalam-malam juga ia pernah menyumpah serapahi hidupnya, kini ia sudah kehabisan kata. Depan cermin, ia tatap dirinya hina. Garis panjang melintang bekas retakan pada kaca, sedikit menyamarkan mata tajamnya yang tengah mengintimidasi.
KEMBALI KE ARTIKEL