Libur adalah sesuatu yang langka bagi seorang wartawan. Makanya ketika saya mendapatkan cuti selalu saya gunakan waktu sebaik mungkin. Selama libur tersebut saya selalu melepaskan diri dari segala hal yang berkaitan dengan jurnalistik. Tidak melihat berita di televisi, mematikan radio, tidak baca Koran, tidak mengakses internet. Bahkan ponsel pun hanya saya nyalakan ketika saya keluar rumah atau ketika istri tidak di rumah agar bisa mudah berhubungan kalau ada sesuatu. Jika istri di rumah, maka ponsel pun saya matikan. Tapi cuti kali ini saya mendapat pukulan telak dari dua anak saya.Suatu sore, mereka mengajak saya untuk bermain Tamia, mobil balap yang bisa dirakit sendiri. “Oke,” saya pun menyanggupinya. Mumpung lagi cuti bisa bermain dengan anak-anak yang biasanya cuma saya bisa temui saat mengantar sekolah saja.
KEMBALI KE ARTIKEL