Mengapa begitu renyah dibaca tulisan orang lain yang berseliwiran di beranda kompasiana ? sementara diberanda artikel sendiri bisa dihitung perbiji. Ada puluhan alasan untuk pembenaran, dari tidak ada waktu, tidak bisa dan sebagainya. Makanya setelah baca buku Om John yang dikutif diatas memberi inspirasi untuk kembali menulis di kompasiana.