Pada sebuah lokakarya yang diselenggarakan civitas akademika IPB menyambut siswa-siswi baru di IPB, saya diminta oleh salah satu fakultas di IPB untuk menyampaikan materi bagi mahasiswa baru tentang ‘Learning With Funn’. Apapun tujuan dan latarbelakang para civitas akademika IPB, menyelenggarakan lokakarya tersebut,  ada kalimat yang membekas dalam diri saya, yakni belajar secara menyenangkan. Kita tahu belajar itu adalah satu-satunya pekerjaan yang kita lakukan seumur hidup, bisa dibayangkan bagaimana kalau itu menjadi hal yang tidak menyenangkan, menjadi beban seumur hidup?  Benarkah para mahasiswa  menempatkan menu belajar  sebagai hal yang membebani pikirannya?
Jika yang dimaksudkan adalah belajar dengan memaksimalkan hasil dan tetap FRESH, maka persoalan itu artinya lebih kepada manajemen diri yang lebih baik. Sering kita lihat dan alami, kita telah belajar dengan sangat baik, begitu ujian usai, kita mendapat nilai baik atau buruk tetapi tetap saja yang tersisa adalah kelelahan dan keletihan.
Manajemen diri yang terbaik adalah dengan konsep belajar dari kedalaman jiwa.  Belajar dari kedalaman jiwa bukan hanya mengandalkan akademic skill tetapi juga life skill dan mentality Power.  Atau dalam psikologis diistilahkan dengan sebutan belajar dengan melibatkan otot emosional, otak dan Hati. Dalam nuansa religius disebutkan belajar yang berkah adalah melibatkan jasad, hayat dan ruh.
Banyak jalan menuju roma. Pepatah inilah yang menjadi fondasi menemukan metode belajar secara menyenangkan.  Setiap manusia diciptakan unik, dan menjadi sukses dengan keunikan yang dimilikinya. Kunci belajar dari kedalaman jiwa adalah menemukan dan menghormati keunikan diri sendiri, kemudian melaksanakan aktifitas belajar dengan memadukan akademic skill, life skill dan mentality Power.
Kunci belajar menyenangkan secara akademic skill adalah kemampuan mengeksplorasikan tiga anugerah Allah, yakni mata, pendengaran dan rasa (belajar visual-auditorial- dan kinestetik).  Secara life skill, belajar menyenangkan adalah dengan menempatkan motivasi dan tabungan-tabungan kebaikan dalam berempati dan bersilaturrahmi dengan civitas akademika.  Sedangkan secara mentality Power, belajar yang menyenangkan adalah memiliki mental sukses, suka belajar, tidak malas dan kemauan kuat (strong belief).
Kunci ini harus lahir dari kedalaman jiwa manusia, yakni dengan cara memperoleh energi yang menghubungkan ketiganya.  Cara yang mudah adalah kembangkan konsep belajar keras – belajar cerdas dan belajar ikhlas.  Dengan demikian tidak ada satu peristiwapun yang berlangsung selama proses belajar yang akan menjadi luka, tetapi sebaliknya menjadi kenangan hidup yang teramat indah.
Selamat Belajar-Raihlah Bintang sukses Anda-ia adalah impian yang harus dirancang, dinyatakan dan di kejar. Ia bukan bunga tidur, ia kenyataan selama anda menginginkan perubahan hidup