Penulis tidak ingat persis kapan tepatnya menjadi kecanduan membaca buku. Samar-samar dalam ingatan menghadirkan penulis tatkala masih kelas tiga sekolah dasar di Palembang. Ketertarikan penulis membaca muncul karena tiap hari sering melihat ayah yang asyik masyuk membaca entah itu koran ataupun majalah. Mulailah penulis membaca koran-koran, majalah dan apa saja yang bisa dibaca. Suatu hari bibi penulis berkomentar, “pantas anak ini jadi pintar, koran bekas bungkus cabe saja dibacanya”.