Menjadi penulis itu mudah. Itu yang harus diyakini pertama kali agar kita benar-benar full motivasi dalam menulis. Kenapa kita perlu motivasi dalam menulis? Karena banyak -mungkin banyak sekali- orang yang mempunyai keinginan untuk menjadi penulis tapi kemudian mentok di tengah jalan.
Waktu saya melihat rekaman workshop Asma Nadia tentang kepenulisan, rasanya setiap kita pasti bisa menulis. Dengan mudahnya, Asma Nadia meminta peserta workshop untuk mengambil satu barang yang dibawanya, apapun itu. Kemudian, Asma meminta beberapa orang untuk maju ke depan dengan membawa barang yang sudah diambilnya tadi. Ada yang bawa pulpen, HP, buku, tas, dan lain-lain. Mereka yang maju diminta untuk bercerita tentang benda/barang yang dibawanya. Asma mengatakan,"semudah kita berbicara tentang sesuatu, semudah itulah kita menulis." Menulis, menurutnya, adalah memindahkan bahasa lisan ke dalam bahasa tulisan. Itulah yang membuat kita mudah untuk menuliskan ide-ide kita.
Jangan pernah berpikir pakem-pakem penulisan terlebih dahulu ketika kita menuangkan apa yang kita pikirkan. Lupakan dulu aturan-aturan penulisan, karena hal itu akan membuat kita menghentikan tulisan kita saat melihat tulisan kita sepertinya kurang bagus. Dan sampai kapan pun kita tidak akan pernah bisa menyelesaikan tulisan kita. Inilah belenggu yang harus kita enyahkan jauh-jauh. Jadi, untuk bisa menulis kuncinya adalah 3 T : 1) Tulis; 2) Tulis; dan 3) Tulis. Intinya "Action!". Kalau kita tidak pernah memulai untuk menulis maka kita tidak akan pernah bisa menyelesaikan satu tulisan pun. Suatu peribahasa mengatakan: Pekerjaan yang paling sulit diselesaikan adalah pekerjaan yang tidak pernah dimulai."
Menulis merupakan cara paling baik agar kita lebih banyak belajar. Menulis memaksa kita untuk terus belajar dan membaca. Sehingga dengan demikian otomatis ilmu kita pun akan cepat bertambah dibanding dengan orang-orang yang tidak pernah menulis. Seorang penulis akan mempunyai pemahaman yang mendalam tentang konsep yang ditulisnya. Jadilah ia pembuka dunia bagi pelakunya.
Banyak kita yang mempunyai beribu alasan untuk memulai menulis, tapi ia tidak akan punya alasan yang mampu menghindar akibat dari penundaannya untuk menulis. Sejelek apapun tulisan kita pada awalnya, semakin sering kita menulis semakin baguslah tulisan kita. Peribahasa mengatakan "alah bisa karena biasa". Seseorang akan menjadi expert dalam penulisan kalau dia konsisten untuk terus berlatih setiap hari. Jangan pernah lewatkan satu hari pun tanpa menulis.
Saat ini, untuk menjadi penulis yang dikenal banyak orang sangat banyak caranya. Media sudah cukup berlimpah untuk menjadikan kita "artis" dalam bidang kepenulisan. Bisa melalui koran, majalah, jejaring sosial, media online, blog, website dan lain-lain. Banyak-banyaklah bersosialisasi dengan mempublikasikan tulisan kita. Jangan menunggu tulisan kita bagus. Kalau perlu mintalah kepada teman facebook, followers twitter, ataupun followers blog kita untuk mengkritisi tulisan-tulisan kita dan mengoreksinya. Apa keuntungannya? Siapa tahu apa yang kita tulis terus-menerus di blog, fb, atau twitter pada saatnya bisa kita jadikan bahan untuk kita buat menjadi buku. Dan teman-teman kita di dunia maya itu tentu akan menjadi pembeli pertama dari buku-buku kita. Manthep tho...???
Selamat belajar menulis, dan tetaplah konsisten dengan niat awal kita.
Sukses!!!