Beban kerja dokter merupakan salah satu faktor yang signifikan memengaruhi kualitas diagnosis yang diberikan kepada pasien. Penelitian menunjukkan bahwa dokter yang memiliki beban kerja tinggi cenderung mengalami kelelahan fisik dan mental, yang dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam menganalisis kondisi pasien secara akurat. Berdasarkan penelitian oleh Muh Febri Ananda Sjakir et al. (2024), terdapat hubungan signifikan antara beban kerja mental dan kinerja dokter muda di RS Ibnu Sina Makassar, yang menunjukkan penurunan konsentrasi dan keakuratan keputusan medis. Fenomena ini memperlihatkan bahwa manajemen beban kerja menjadi aspek krusial dalam menjaga mutu pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan. Studi oleh Rosalina Cesilia dan Kosasih (2024) menemukan bahwa beban kerja yang tinggi juga berkaitan dengan kelelahan kerja yang dapat menurunkan produktivitas dan kualitas hasil kerja tenaga kesehatan. Dalam konteks dokter, kelelahan ini sering berdampak langsung pada proses pengambilan keputusan klinis, seperti diagnosis penyakit atau penentuan rencana perawatan. Kondisi ini diperburuk oleh tuntutan administratif, seperti pengisian rekam medis, yang menurut Lavender et al. (2024) sering kali tidak dipatuhi secara optimal oleh dokter di Indonesia. Akumulasi beban fisik, mental, dan administratif ini berpotensi menciptakan situasi yang membahayakan keselamatan pasien akibat kesalahan diagnosis.
KEMBALI KE ARTIKEL