jangan ada antre panjang
LAMPUNG SELATAN – adalah pintu gerbang Pulau Sumatra, bagi siapa saja dari pulau Jawa menuju Pulau Sumatra hanya bisa melalui Pintu gerbang Lampung Selatan yang terletak di Bakau Heni begitu pula sebaliknya.
Namun tempat keluar masuk atau hilir mudik Jawa dan Sumatra ini, tepatnya di Kecamatan Bakau Heni masih belum bisa memberikan kenyamanan karna sering antrean saat akan menyeberang terutama pada kendaraan roda empat.
Hal ini selalu menimbulkan keluhan bagi yang aktif keluar masuk Jawa Sumatra, terutama pada pengusaha yang membawa barang dagangan hasil pertanian, maupun Pengusaha Expedisi, tidak jarang dari mereka yang sampai berhari hari bermalam di pelabuhan karna menuggu antrean untuk masuk kekapal.
Selain itu banyak yang menduga terjadi kecurangan kecurangan pada Opnum pegawai Pelabuahan tersebut, adanya sitim tembak yakni memberikan berupa balas jasa kepada pegawai setempat karna bisa mendahulukan Kendaraan masuk kapal untuk menyeberang.
Biaya yang di keluarkan untuk bisa cepat masuk kapal berkisar 150.000 rupiah sampai 300.000 rupiah, tergantuk pada beratnya muatan, hal ini juga banyak yang mengakibatkan kecemburuan pada pengendara yang tidak menggunakan jasa tembak, mereka harus mengantre dengan waktu yang sangat lama.
Kebiasaan tembak menembak juga bukan hal asing bagi mereka yang menjalani usahanya melalui jalur penyeberangan Jawa Sumatra, warda pengemudi Expedisi yang sudah lama menggunakan jasa Opnum untuk bisa lebih cepat masuk kapal, mengaku harus melakukan jalur tembak agar tidak terjebak antrean panjang.
‘’ lebih baik saya menembak saja mas, agar lebih cepat masuk kapal dari pada saya harus mengantre lama, mendingan saya mengeluarkan uang saja, saya gak kuat mengantre berjam jam bahkan sampe seharian, dan saya juga harus mengejar waktu untuk sampai dijakarta,’’ kata salah seorang pengemudi Expedisi yang akan menyebrang ke Pulau Jawa.
Informasi semacam ini juga telah di Exspos di berbagai macam media Lokal Lampung, namun hal tersebut belum bisa mengubah prilaku kebiasaan tersebut, serta belum bisa menimbulakan respon dari pihak terkait.
Terlebih lagi keamanan belum maksimal, banyak tempat praktek copet disana, Bakau Heni- KU, Lampung Selatan.