Akan tiba saatnya, nanti Mak tak bisa bicara lagi padamu. Dengarlah! Mak tidak mau terlambat untuk mengatakan semuanya. Tanda-tanda itu sepertinya semakin jelas terlihat. Penglihatan, Pendengaran, Nada dan suara Mak pun, mungkin tidak sekeras dan sejelas seperti sebelumnya.
Nanti, jangan pernah berebut apapun yang Mak tinggalkan untuk kamu dan adik-adikmu. Kamu harus bisa menjadi pengganti Orang Tua. Mengawasi, memberi dan menjaga mereka seperti yang Mak lakukan untuk kalian tanpa pilih kasih.
Kemarin, Mak masih mendengar pertengkaran, karena giliran untuk menjaga Mak tidak kalian sepakati. Kamu tau, Mak gak marah atau benci mendengarnya. Justru Mak sangat malu, karena sudah setua ini masih saja merepotkan kalian. Tapi ingat! Jangan pernah lakukan itu pada adik2 kalian. Karena mungkin, esok atau lusa dia tidak akan sekuat seperti hari ini.
Bersabarlah dan jangan mengeluh saat mengurus Mak. Karena Mak juga tidak pernah mengeluh waktu mengurus kalian.
Mak khawatir jika nanti kalian menyesal dan terlalu terlambat untuk meminta maaf dan mencium Mak. Bukankah sorga itu berada di telapak kaki ibu? Berjabat tangan lah kalian dan saling rukun kakak-beradik. sebelum semua nya terlambat Mak ingin melihatnya walaupun penglihatan sudah samar.. Aku tidak ingin membawa nya sampai dalam tanah.