Latar belakang
Guru mempunyai tugas utama mendidik. Dimana dalam mendidik tersebut, seorang guru dituntut selalu mengedepankan skill sebagai seorang pendidik yang selalu siap mengajarkan ilmu yang sudah digelutinya selama bertahun-tahun di bangku kuliah.
Salah satu indikator demi keberhasilan tugas seorang guru adalah bagaimana ia memahami akan peserta didik yang dibinannya. Peserta didik atau yang lebih terkenal dengan sebutan siswa adalah obyek pendidikan dan pengajaran guru. Seorang siswa adalah individu-individu yang satu sama lain berbeda atau khas. Siswa pada umumnya berumur mulai 5- 12 tahun untuk SD, 12-14 tahun untuk SMP dan 14-17 tahun untuk SMA.
Pada tahap ini siswa sebagai individu mempunyai tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun psikis/emosi.
Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka kami akan mencoba untuk membuat sebuah tulisan yang akan membahas tentang penyesuaian diri remaja.
Konsep dan Proses Penyesuaian Diri
Makna akhir dari hasil pendidikan seseorang individu terletak pada sejauhmana hal yang telah dipelajari dapat membantunya dalam penyesuaian diri dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya dan pada tuntutan masyarakat.
Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau tidak mampu menyesuaikan diri, kondisi fisik, mental, dan emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor-faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian yang baik atau yang salah suai.
Pengertian Penyesuaian Diri
Penyesuaian berarti adaptasi; dapat mempertahankan eksistensinya, atau bisa survive dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial.
Proses Penyesuaian Diri
Penyesuaian yang sempurna dapat terjadi jika manusia / individu selalu dalam keadaan seimbang antara dirinya dengan lingkungannya, tidak ada lagi kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan semua fungsi-fungsi organisme / individu berjalan normal. Namun, penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses sepanjang hayat, dan manusia terus menerus menemukan dan mengatasi tekanan dan tantangan hidup guna mencapai pribadi sehat.
Karakteristik Penyesuaian Diri
-Penyesuaian diri secara positif
Mereka yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal-hal sebagai berikut :
§Tidak menunjukan adanya ketagangan emosional
§Tidak menunjukan adanya mekanisme-mekanisme psikologis
§Tidak menunjukan adanya frustasi pribadi
§Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri
§Mampu dalam belajar
§Menghargai pengalaman
§Bersikap realistik dan objektif.
Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukannya dalam berbagai bentuk, antara lain :
§Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung
§Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi
§Penyesuian dengan trial and error atau coba-coba
§Penyesuian dengan substitusi
§Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan pribadi
§Penyesuaian dengan belajar
§Penyesuaian dengan inhibisi dan kontrol diri
§Penyesuaian dengan perencanaan yang cermat.
-Penyesuaian Diri yang Salah
Ada tiga bentuk reaksi dalam penyesuaian yang salah yaitu :
§Reaksi bertahan
ØRasionalisme, yaitu bertahan dengan mencari-cari alasan untuk membenarkan tindakannya.
ØRepressi, yaitu berusaha untuk menekan pengalamannya yang dirasakan kurang enak ke alam tak sadar.
ØProyeksi, yaitu melemparkan sebab kegagalan dirinya kepada pihak lain.
§Reaksi menyerang
ØSelalu membenarkan diri sendiri
ØMau berkuasa dalam setiap situasi
ØMau memilikinya
§Reaksi melarikan diri. ***