Dalam sebuah hadist yang shahih, Rasulullah shallahu'alaihi wa sallam bersabda,
"Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya maka Allah akan pahamkan dia dalam hal agama" (HR. Bukhari dan Muslim)
Hijrah banyak menjadi perbincangan tidak hanya di dunia nyata tetapi di dunia maya terlebih bagi kalangan muda. Hijrah diartikan berpindahnya seseorang dari satu tempat ke tempat yang lain, dari meninggalkan yang buruk dan melaksankan yang baik, dari yang suka maksiat menjadi suka taat akan perintah Allah Swt. Pada zaman Rasulullah shallahu'alaihi wa sallam terdapat 3 fase hijrah. Yang pertama mendatangi kota Ethiopia yang dipimpin oleh Raja Habsyah yang menerima dengan baik kedatangan Rasulullah dalam menebarkan risalah, Kota Thaif dimana Rasulullah menghabiskan dengan ibu persusuannya namun ditolak mentah oleh penduduk Thaif, dan Kota Madinah bersama dengan pengikutnya sehingga bisa meluas ke seluruh penjuru dunia.
Selain itu ada kisah hijrah Nabi Musa bersama Bani Israil, dan pemuda ashabul kahfi yang diabadikan dalam Surah Al Kahfi. Sedangkan hijrah pada saat ini terdapat 4 fase. Yaitu berpindah dari nyaman ke aman, tinggalkan yang buruk, memperjuangkan iman, dan bukan hanya trend sesaat. Sebutan "Hijrah" sangat dibanggakan oleh para pemuda, karena dengan itu mereka merasa dekat dengan Rabb yang menciptakan, mengenal Rabb yang menggenggam nyawa-nyawa hambanya dan mengenal Rabb yang Maha Kuat 'Al-Aziz', juga Maha Pemberi Hikmah 'Al-Hakim'. Disetiap kejadian yang kita alami di dunia ini.
Dalam kemauan melakukan hijrah ada 2 alasan, berdasarkan naluri dalam hati dan 1000 alasan. Ada yang berbicara sendiri karena mengungkapkan isi hati. Cara lainnya bisa mendengar ceramah, atau bahkan mendengar nasehat dari orang terdekat. Kehidupan di dunia yang hanya satu kali usahakan melakukan aktivitas yang bermanfaat untuk dunia dan juga bekal di akhirat kelak. Selain itu melakukan hijrah dengan memiliki niat yang kuat dan lakukan semampu kita.
Ada sebuah kegembiraan bagi orang-orang yang beriman dan berhijrah. Bagaimana firman Allah Swt:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَمَنْ يُّهَا جِرْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يَجِدْ فِى الْاَ رْضِ مُرٰغَمًا كَثِيْرًا وَّسَعَةً ۗ وَمَنْ يَّخْرُجْ مِنْۢ بَيْتِهٖ مُهَا جِرًا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ اَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗ وَكَا نَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
wa may yuhaajir fii sabiilillaahi yajid fil-ardhi murooghomang kasiirow wa sa'ah, wa may yakhruj mim baitihii muhaajiron ilallohi wa rosuulihii summa yudrik-hul-mautu fa qod waqo'a ajruhuu 'alalloh, wa kaanallohu ghofuuror rohiimaa
"Dan barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di Bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 100)
Hijrah merupakan suatu hal yang sangat prestise. Maka dari itu harus dipertahankan dan juga diperjuangkan. Karena tidak mudah untuk mendapatkannya, dan tidak semua orang dapat merasakan kenikmatannya.
Contohnya saja seseorang yang berhijrah penampilannya saja dan stop tanpa melanjutkannya lagi. Masih bingung mana yang salah mana yang benar,mana yang harus dijalankan dan mana yang harus ditinggalakan. Padahal berhijrah berhadapan langsung dengan Allah Swt. Berhadapan dengan Rabb pencipta alam semesta ini. Memang bagus berhijrah dengan penampilan, tapi itu adalah grade terbawah dalam berhijrah. Apa yang bisa dibanggakan jika kita hanya sombong dan sibuk akan penampilan "Hijrah Kita" saja padahal kata Allah Iman belum masuk kedalam hati mereka.