Jujur, kalau saya pribadi sangat menunggu alias sangat mengharapkan sekali respon dari pembaca. Jadi sedikit agak kecewa bila postingan saya tidak ada yang merespon. Padahal, apapun isinya, yang penting tidak melanggar aturan dan norma-norma, bagi saya itu sudah merupakan sebuah apresiasi. Termasuk tanggapapan yang hanya menuliskan kata-kata, "no comment" pun, bagi saya, itu sudah merupakan sebuah jawaban. Itu berarti saya tidak sendirian, saya punya pembaca.
Mungkin kalimat "no comment" itu, bila diucapkan dengan bahasa lisan akan terdengar suaranya. Tapi, bila "no comment" itu dipakai dalam bahasa tertulis tapi tidak ditulis, tentu saja dianggap tidak berkomunikasi. Di sini saya tidak menganggap para kompasianer tidak berkomunikasi, tapi sebagai pemakai bahasa tulisan, bukankah dalam praktiknya, memang harus demikian. Sekali lagi, meski hanya menuliskan kata-kata, "no comment."
Mungkin kalau dalam bahasa fikih hukumnya fardhu kifayah. Artinya, bila ada sebuah postingan, lalu dari sekian banyak pembaca kompasiana tak satu pun meresponnya, maka berdosalah. Eh, maksudnya, gugurlah ia menjadi seorang kompasianer yang profesional dan sejati. Bukankah demikian?