Mari kita melihat realita di Negara tercinta ini. Suara Tuhan tersebut malah dijadikan modal buat para “Setan” yang haus kekuasaan. Ketertindasan, kemiskinan, kebodohan, dan segala macam kekurangan rakyat Indonesia yang selama ini disuarakan adalah ladang “basah” buat para setan menyampaikan janji janji politiknya. Ya, Suara Tuhan tersebut malah menjadi bekal buat para setan untuk berjanji membawa perubahan. Janji yang merupakan sebuah ucapan yg menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat sudah pasti wajib hukumnya untuk di tepati. Tapi sayang, disini yang sedang berjanji adalah setan. Tentu kita semua sudah tau hasilnya.
Tak ada niatan untuk mengeneralkan semua calon pemimpin atau calon wakil rakyat adalah setan. Tulisan ini hanya berkaca dari jejak belasan tahun demokrasi di negri ini. Kerap kali jeritan suara rakyat (suara Tuhan)hanyalah bekal untuk mereka yang ingin menjadi pemimpin atau ingin duduk sebagai wakil rakyat di gedung yang megah. Setelah mendapatkan apa yang di inginkan, mereka berpesta dengan memperkaya diri melalui korupsi dan tindakan tindakan yang tak bermoral. Apa salah ketika meng “klaim” mereka adalah SETAN?