Seorang gadis kecil datang minta sedekah
Menyodorkan bekas bungkus ciki warna kusam
Wajahnya dingin bibirnya rapat terdiam
Kumasukkan selembar uang duaribu
Kupandangi kedalaman matanya yang kuyu
Apa gerangan yang sedang dia buru
Mengapa dia tak ke sekolah mencari ilmu
Mungkin dia ingin memandang warna-warni lampu
Yang memerah lalu kuning lalu hijau
Berganti-berganti berkelap-kelip indah
Menghibur nasib yang tak jelas arah
Ataukah dia ingin berguru pada lampu-lampu
Cara mengendalikan orang-orang dari segala penjuru
Memaksa mereka tunduk tanpa pandang bulu
Agar dia tahu cara menghentikan nasib merahnya yang tak menentu
Berharap jadi hijau tuk harapan yang menunggu
Atau warna-warni pelangi
Lalu melanjutkan takdirnya yang kini terhenti
Gadis kecil di lampu merah simpang empat
Mengadu nasib di sela metromini dan alphard
Berharap ada rejeki yang masih tercurah
Selembaran rupiah sebagai sedekah
Menyelamatkan perjalanan nasibnya yang hampir punah
Karena belum melunasi SPP yang diwajibkan sekolah