Terinpirasi dari berbagai tulisan yang disajikan media tentang kesulitan kelas (ekonomi) menegah-bawah, saya tergelitik menulis artikel ini. Akhir-akhir ini persoalan yang di hadapi mereka semakin nyata, barang kali termasuk kita juga mengalami hal yang sama.
Impitan "kehidupan" yang menerpa kelas mengah terlebih kelas bawah ini, memacu kita bukan hanya sekadar harus "peduli", tetapi menuntut kita harus berbuat banyak, sesuai dengan kapasitas dan profesi yang terpatri pada diri kita.