Produk yang diperoleh dengan cara "gratis", dapat dipastikan sebagian besar disukai anak negeri ini selaku konsumen (pemilih), baik itu produk bisnis maupun produk politik. Seperti: berobat gratis dan lainnya.
Untuk itu tidak heran, kalau calon kepala negara, calon kepala daerah, calon legeslatif, bahkan calon kepala desa pun berlomba-lomba menjual produk atau program "gratis" tersebut. Misalnya berobat gratis dan lainnya itu.