Di sudut kota yang ramai, di mana suara kendaraan bersahutan dan langkah kaki berlomba-lomba, terdapat sebuah kafe kecil yang selalu dipenuhi aroma kopi yang menggoda. Di situlah aku, seorang perempuan berusia dua puluh satu tahun, sering menghabiskan waktu. Namun, di balik senyumku yang ramah dan tawa yang mengalun, tersimpan secangkir kopi pahit yang tak pernah bisa kuhabiskan.
KEMBALI KE ARTIKEL