Banyak yang beranggapan, semakin cepat pandai membaca dan menulis, maka anak akan semakin pintar. Tak sedikit dari para orang tua yang langsung memberikan buku kepada anak untuk ditamatkan, seringkali anak justru merasa bosan dengan rutinitas yang pasif dan tidak menyenangkan. Justru, anak harusnya diberi kegiatan yang mengindahkan proses dan tidak melulu berorientasi kepada hasil. Anggapan ini timbul karena membaca dan menulis adalah suatu proses kompleks untuk anak dapat berkomunikasi. Padahal, cara anak untuk berkomunikasi tidak selalu tentang membaca dan menulis tetapi mengenai kemampuannya dalam membaca situasi. Sejak lahir, anak membutuhkan pembentukan karakter dan bekal untuk menghadapi dinamika pembelajaran.Â
KEMBALI KE ARTIKEL