Mohon tunggu...
KOMENTAR
Parenting Pilihan

Membuka Pintu Hati: Ajak Anak Ungkapkan Perasaannya

20 Januari 2025   08:48 Diperbarui: 20 Januari 2025   08:48 27 0
Anak-anak, dengan dunia imajinasi mereka yang luas, seringkali memiliki perasaan yang kompleks dan mendalam. Namun, terkadang mereka kesulitan untuk mengungkapkan perasaan tersebut dengan kata-kata. Sebagai orang tua atau pengasuh, kita memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk mengeksplorasi dan berbagi emosi mereka. Seperti sedih, takut, jijik, jengkel dan lainnya. Anak biasanya belajar memahami perasaannya, mengamati dan tidak nyamanan. Seringkali orang tua tidak mengerti tentang emosi dan tangisan anak. Sehingga anak jadi tidak bisa mengontrol emosi dengan baik, mengenali emosi, tidak membuat kesalahan dalam mengungkapkannya. Kadang kita mendengar kata " kursinya yang nakal, buat Dede tersandung ini sudah mama pukuli" Anak laki-laki tidak boleh menangis. Kadang saat saat kita mengungkapkan perasaan orang tua malah bereaksi negatif menganggap bahwa perasaan kita tidak penting, berlebihan, tidak penting, sering kali juga membiarkan anak menemukan solusinya sendiri tanpa bimbingan bahkan memarahi membuat anak menjadi takut untuk mengungkapkan perasaannya. Sebaiknya orang tua mencontohkan kepada anak tentang cara mengelola emosi. Memberi kenyamanan pada anak. Mungkin saja cara didik orang tua mereka berbeda, mereka tidak dibiasakan mengungkapkan perasaannya. Itu yang saya rasakan sewaktu kecil. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun