Tahun 2005 suamiku meninggal. Terbersit pikiranku untuk kembali lagi menjadi seorang muslimah. Namun sulit sekali untuk kembali Islam. 35 tahun aku memeluk agama tersebut, dosaku sudah mengerak menyebabkan sulit tembus cahaya agama. Aku membeli peralatan sholat, buku-buku tuntunan sholat dan doa, serta al quran sebagai langkah awal mempersiapkan keislamanku. Namun yang terjadi adalahsulit bagiku untuk menghafal bacaan sholat, lidahku kaku untuk membaca al quran. Padahal masa kecilku sampai remaja aku mengaji di madrasah sepulang sekolah. Aku menangis setiap hari. Mohon ampun kepada Allah dan minta ditunjukkan jalan. Ketika membuka quran kembali aku tak bisa membacanya. Lidahku terkunci. Ketika belajar sholat pun tak satupun bacaan sholat yang kuingat. Berulang kali seperti itu. Aku berencana datang ke ustadzah untuk mengucapkan 2 kalimat syahadat, namun selalu gagal. Ntah itu dari pihak ustadzah yang ada acara, atau aku yang tidak bisa datang. Selalu seperti itu.