La Penritata kekasihku, kau memulai perpisahan ini dengan ciuman liar. Kepalamu ular, menumpahkan bisa ke mulutku. "Aku akan terus mengirimi ribuan pil puisi untuk menemani kuantiliun detikmu bahkan mungkin lebih, saat kita berjauhan", bisa dari mulutmu membasahi jiwaku yang mulai kering. Dua puluh tiga langkah kepergianmu, rambutmu berubah menjadi kobaran api.
KEMBALI KE ARTIKEL