Kalijodo memang identik dengan praktek pelacuran. Namun, wilayah yang juga disebut Kali Angke karena lokasinya yang dekat dengan Sungai (Kali) Angke itu tak selalu dikenal sebagai tempat pelacuran. Di tahun 1950, saat sungai itu masih jernih, lokasi itu ditinggali oleh orang-orang keturunan Cina. Ada sebuah tradisi dimana seorang lelaki dan perempuan akan naik ke sebuah kapal di Sungai Angke, bila sang wanita atau sang lelaki tertarik, mereka akan melempar kue ke Sungai Angke tersebut.
KEMBALI KE ARTIKEL