Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Pilihan

Negeri Awan di Gunung Merbabu

2 Januari 2014   11:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:14 600 0

Gunung Merbabu?? Tanda tanya besar pertama yang terlintas di fikiranku ketika mendengar kata itu. Jujur aku belum tau bagaimana Gunung Merbabu itu dan bahkan baru mendengar namanya. Teman-temanku merencanakan untuk mendaki Gunung merbabu pada tanggal 7 Desember 2013 . Aku pengen sekali ikut tapi aku sama sekali belum pernah mendaki gunung. Binggung mau ikut atau gak. Akupun mensearch foto-foto Gunung Merbabu itu dan aku lihat pemandangan di Gunung itu sangatlah Indah dan menabjubkan membuatku inggin sekali melihatnya secara langsung. Yup fix aku mau ikut. Aku meminta izin sama orangtuaku di Medan tetapi dengan kompaknya kedua orang tuaku tidak mengizinkan dengan alasan takut aku sakit. Oh mak, pak maafkan aku, tapi aku udah bertekat untuk ikut walau badai, angin topan, tsunami datang oh lebay sekali haha. Ya sebenernya didalam hati juga was-was karena gak dapet izin tapi yah berdoa aja deh semoga gak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Now 7 Desember 2013, Barang-barang pun sudah dipersiapkan, dari yang beli maupun pinjaman udah lengkap semua hehe.  Jaket biru, celana training, topi putih, syal hitam, sepatu gunung, sarung tanggan putih dan tidak lupa carrier. Sudah kece dan saatnya kumpul dulu sama teman-teman yang lain. Yup saat itu kami ber tigabelas yakni 10 cwo dan 3 cwe. Sebelum berangkat berdoa terlebih dahulu dan mengingatkan satu sama lain untuk menjaga sikap, tingkah dan ucapan saat diatas gunung nanti. Perjalananpun dimulai menggunakan motor menuju manggelang. Dan tiba-tiba si air dari langgit turun. Oh God, hujan deras. Kamipun berteduh sebentar sambil memakai mantel. Perjalanan pun dilanjutkan hingga mataharipun terbenam. Sesampainya di bascame kami mengisi perut dan istirahat sejenak.

Tepat pukul 20.00 kami mempersiapkan diri. Salompaspun aku pasang dari atas sampai bawah lengkap pokoknya. Berdoa dan mulai mendaki melalui jalur wekas. Naik naik kepuncak gunung tinggi tinggi sekali, kiri kanan kulihat saja banyak pohon cemara. Yah akhirnya lagu itu aku rasakan juga. Perjalanan pada malam itu disertai rintik gerimis melelahkan sekali plus serem. Wajah-wajah yang awalnya segar kini berubah semua menjadi wajah-wajah yang kelelahan.

Aku sempat merasa bahwa aku gak akan sanggup tapi aku terus berusaha sampai sarung tanggan yang aku pakai berubah menjadi warna coklat karena lumpur.

Sesekali apabila ada teman yang sudah capek kami brake sebentar dan menjaga agar barisan tidak terpisah. Wow pemandangan lampu-lampu kota dari atas gunung keren sekali. Rasanya gak inggin beranjak tapi perjalanan masi harus dilanjutkan. Kurang lebih 5 jam perjalanan sampailah di pos 2. Teman-teman yang cwo memasang tenda sedangkan yang cwe ngeliatin aja. Ayo semangat teman-teman haha. Setelah camenya selesai kami baru menyadari bahwa makanan kelompok ketinggalan di bascame. Yaela.. Akhirnya kami mengumpulkan makanan pribadi yang kami punya untuk dimakan bersama-sama. Time to sleep.

Pagi datang kamipun bangun. Pemandangan pagi di Gunung merbabu indah sekali. Belum cucimuka Aku dan temanku Herlina dan Ridho tergoda untuk foto, yeah. Setelah itu kamipun membangunkan teman-teman yang lainnya untuk sarapan. Kami duduk sambil sarapan sembari bercanda tawa bersama di depan came.

Setelah semua siap kamipun melanjutkan perjalanan menuju puncak tapi kali ini carrier yang kami bawa ditinggal di came.  Aku siap.. aku siap.. but ehh kenapa ne kepala? Kepalaku mendadak nyut-nyutan dan aku muntah diperjalanan. Akhirnya mereka Brake menunggu kondisiku pulih sambil memijit-mijit kepalaku yang pusing. Aku jadi merasa tidak enak dengan teman-temanku. Kenapa kondisiku ngedrop mendadak seperti ini huhu.

Temanku mengusulkan agar aku turun saja kalau aku mau. Sempat terfikir untuk turun tapi kalau mengingat puncak aku inggin sekali menginjaknya dan akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Kondisiku sudah membaik mungkin karena aku bersemangat juga hehe. Sampailah di pos 3. Wow keren sekali, seperti berasa di negeri awan Kabut putih menyelimuti seluruhnnya. Ditambah bungga keabadian edelweis yang indah.

Kamipun mengabadikan momen itu dengan foto bersama menggunakan banner persatuan kelas kami, yup Ilmu Komunikasi A UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Tak lama kemudian kamu melanjutkan perjalanan dan  sampailah di sabana 1. Rumput hijau yang luas dan indah. Inggin rasanya aku bawa pulang.

Masi terus mendaki menaiki berbatuan-berbatuan. Panjat memanjat sudah seperti Spiderman. Kami sempat-sempatnya berfoto menirukan foto yang ada di film 5 cm. Tapi kalau versi kami adalah 5 km.

Dan tiba-tiba berhenti, kenapa? Tanyaku dalam hati. Ternyata waktu sudah menunjukan jam 14.00. kami harus segera turun karena takut pulangnya kemaleman. Yaaaah padahal inggin sekali menginjak puncak itu tetapi apa dikata, perjalanan berhenti karena dikejar waktu.  Tapi sebelum turun teman-teman pria mengabadikan kekonyolan mereka di atas Gunung Merbabu. hahaha gokil. Mereka beri judul, Tak selamanya diatas Gunung itu dingin.

Kamipun turun dan lagi lagi gerimis datang. Jalannya menjadi licin dan beberapa kali aku dan temanku herlina tergelincir. Tetapi bukannya mengeluh kami hanya tertawa saja apabila diantara kami tergelincir. Haha ya itulah kami. Hanya memakan waktu kurang dari 3 jam kami sudah sampai di basecame. Kamipun mengisi perut dan istirahat sejenak. Setelah selesai kamipun pulang .

Gunung Merbabu sangatlah indah. Bukan hanya keindahan Gunungnya yang membuatku bahagia tetapi juga kebersamaan antara satu dan lainnya yang saling berbagi dan menolong. Benar kata orang, kalau sekali mendaki kamu akan ketagihan. Yup begitu juga dengan aku, . 7 Desember 2013 adalah pengalaman pertamaku mendaki gunung dan aku inggin ini bukanlah yang terakhir. Berharap akan berlanjut ke gunung-gunung berikutnya InsyaAllah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun