Pada kesempatan kali ini, saya Amelia Bunga seorang mahasiswi PPG Prajabatan akan menuangkan hasil refleksi terkait  Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan.
1. Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?
Sebelum memulai proses pembelajaran pada topik ini, saya berpikir  bahwa topik ini mempelajari bagaimana pembelajaran yang akan diterapkan dengan disesuaikan dengan kondisi sosiokultur Indonesia dan dikombinasikan dengan kurikulum merdeka yang saat ini digunakan, sehingga pembelajaran yang dirancang akan berpihak pada peserta didik.
2. Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?
Konsep yang saya pelajari pada topik ini ialah menguraikan teoritis dan penelitian mengenai pengaruh Status Sosial Ekonomi (SES) terhadap pembentukan sosialisasi kognitif anak-anak melalui interaksi orang dewasa-anak, memberikan contoh studi interaksi anak-anak arus utama dan Cultural-Historical Activity Theory (CHAT) dengan koneksi ke perbedaan SES dalam mediasi, serta konstruksi historis status sosial ekonomi, bersama dengan perbedaan SES dan modal budaya.
3. Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?
Hal yang saya pelajari lebih lanjut pada ruang kolaborasi dengan rekan-rekan adalah hubungan dan interaksi yang dapat mempengaruhi perkambangan kognitif pada anak di Indonesia. Hal ini didasari pada beberapa sumber bacaan seperti Belajar Berdemokrasi, dari buku Mengajar untuk Perubahan hal 58-75, Ray Sang Pecandu Online Game, dari buku Mengajar untuk Perubahan hal 76-92, dan Literasi Dasar, dari buku Melawan Setan Bermata Runcing: Pengalaman Pergerakan Pendidikan Sokola hal 125-156.
Setelah memahami isi bacaan tersebut, kami menemukan adanya ketimpangan pendidikan di beberapa wilayah terpencil di Indonesia. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut, baik dari segi ekonomi, sosial budaya, maupun kondisi politik. Kondisi ekonomi dan budaya menjadi faktor yang paling berpengaruh, karena mayoritas masyarakat d wilayah tersebut berpendapatan menengah kebawah, kemudian di wilayah tersebut belum memiliki fasilitas dan sarana prasarana sekolah yang layak. Faktor sosial yang melekat pada kehidupan gotong royong dan budayanya yang memegang penuh tradisi leluhur.Â
Selain itu, faktor dari luar seperti perkembangan teknologi juga akan mempengaruhi tumbuh kembang pendidikan anak dan bagaimana anak dapat memanfaatkan teknologi tersebut. Sehingga guru bertanggung jawab dalam menghadapi tantangan dan mencari solusi. Salah satunya dengan penerapan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar dan karakteristik peserta didik.
4. Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?
Saya mempelajari tentang menyelesaikan permasalahan yang sudah disajikan dengan cara berdiskusi dan bertukar pikiran dengan rekan kelompok. Kemudian mempersiapkan strategi bagaimana penerapan pembelajaran ke depan ketika mengaplikasikan konsep pada topik ini di kelas.