Kunjungan ke Universitas disana memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana pendidikan di Malaysia berusaha mengintegrasikan tradisi lokal dengan inovasi global. Salah satunya yaitu Universitas teknologi MARA (UiTm) hal yang menarik adalah fasilitas laboratorium kreatif mereka yang digunakan untuk proyek seni budaya berbasis digital. Saya bahkan sempat berdiskusi dengan mahasiswa lokal mengenai proyek seni digital mereka yang mengangkat tradisi Melayu. Interaksi ini membuka mata saya tentang pentingnya memadukan teknologi modern dengan warisan budaya, sebuah pendekatan yang juga relevan bagi Indonesia.
Lalu selanjutnya saat saya kunjungan ke Universiti Teknologi Petronas (UTP), suasana akademik terasa sangat modern dan fokus pada pengembangan teknologi energi. Salah satu momen paling berkesan adalah saat saya mendatangi perpustakaan milik mereka, Perpustakaan ini dirancang untuk mendukung riset dan pembelajaran mahasiswa, terutama dalam bidang teknik, sains, dan teknologi. Perpustakaan UTP memiliki koleksi buku fisik dan digital yang sangat lengkap, meliputi jurnal akademik, laporan penelitian, serta referensi teknis di bidang energi, teknik, dan sains. Selain itu, akses ke berbagai database internasional seperti IEEE Xplore, ScienceDirect, dan SpringerLink memungkinkan mahasiswa mendapatkan literatur berkualitas tinggi untuk mendukung riset mereka.
Selain kunjungan ke universitas, kami juga mendatangi berbagai destinasi wisata lain seperti di Singapura kita mendatangi Jewel Changi Airport, Merlion Park, Garden By The Bay, dan yang terakhir Universal Studio Singapore. Di Malaysia, kami mengeksplorasi banyak destinasi disana seperti, Genting Highlands, Batu Caves, KLCC Twin Tower, Istana negara, KBRI Malaysia, Masjid Sultan, dan Putra Jaya.
Dari kedua kunjungan universitas tersebut, saya menyadari bahwa sistem pendidikan tinggi di Malaysia sangat menekankan pada riset dan aplikasi teknologi dalam industri. Ini menjadi refleksi bagi Indonesia yang masih perlu meningkatkan investasi dalam penelitian dan inovasi. Selain itu, model pembelajaran berbasis proyek yang diterapkan di Malaysia sangat relevan untuk diterapkan di Indonesia agar mahasiswa lebih siap menghadapi tantangan industri setelah lulus.
Dari segi infrastruktur pendidikan dan teknologi, Singapura berada di level yang lebih maju dibanding Malaysia dan Indonesia. Kampus-kampus di Singapura, seperti NTU dan National University of Singapore (NUS), memiliki fasilitas kelas dunia dengan fokus yang kuat pada riset dan inovasi teknologi. Malaysia, di sisi lain, memiliki keunggulan dalam mengembangkan sistem pendidikan yang berbasis pada kebutuhan industri. Sementara itu, Indonesia masih tertinggal dalam hal infrastruktur pendidikan, meskipun memiliki potensi besar dalam jumlah mahasiswa dan keberagaman bidang studi.
Dalam konteks budaya, Malaysia dan Indonesia memiliki banyak kesamaan dalam hal tradisi dan kebudayaan Melayu. Namun, Malaysia tampak lebih berhasil dalam mengintegrasikan budaya dengan sektor pendidikan dan pariwisata. Singapura, meskipun lebih modern dan multikultural, tetap mempertahankan elemen budaya lokal dalam atraksi wisata seperti Chinatown dan Little India. Indonesia sendiri memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, tetapi masih perlu mengoptimalkan sektor pariwisata pendidikan agar lebih dikenal secara global.
Dari perjalanan Educom ini, saya menyadari bahwa pendidikan di luar negeri, terutama di Malaysia dan Singapura, sangat berorientasi pada riset dan inovasi. Nilai edukasi yang saya dapatkan tidak hanya berasal dari pembelajaran di kampus, tetapi juga dari interaksi dengan mahasiswa lokal dan pengalaman budaya yang memperkaya perspektif saya. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan pendidikan berbasis riset dan teknologi, tetapi masih memerlukan lebih banyak investasi dalam infrastruktur dan kebijakan pendidikan yang lebih inovatif.
Saya merekomendasikan program Educom seperti ini untuk lebih banyak mahasiswa, karena pengalaman belajar di luar negeri sangat membuka wawasan dan memberikan inspirasi baru. Selain itu, bagi para akademisi dan pembuat kebijakan, kunjungan seperti ini bisa menjadi referensi dalam membangun sistem pendidikan yang lebih maju di Indonesia. Dengan terus belajar dari negara lain dan mengadaptasi inovasi mereka, kita dapat membawa pendidikan Indonesia ke tingkat yang lebih kompetitif di kancah global.
Berikut adalah sumber dari artikel diatas :Â