Sebagai makhluk sosial, perempuan seringkali merasakan dorongan kuat untuk merawat, mencintai, dan membentuk ikatan keluarga dengan seorang anak. Keinginan seorang perempuan untuk memiliki anak adalah aspirasi yang kuat dan alami. Perempuan yang tidak diizinkan memiliki anak mungkin merasa tidak adil dan merasa bahwa hak-haknya sebagai manusia untuk memiliki anak telah dirampas, merasa bahwa aturan atau tekanan sosial yang menghalangi mereka bertentangan dengan hak asasi manusia untuk membuat keputusan pribadi tentang tubuh dan kehidupan mereka. Namun bila keinginan memiliki anak terhempaskan karena cinta. Apakah seorang wanita akan menyalahkan cinta? Ilustrasi ini cocok dengan karakter Ni Pollok pada buku Ni Pollok Model dari Desa Kelandis. Ni Pollok, seorang perempuan yang tinggal di Desa Kelandis, sebuah pedesaan yang konservatif. Meskipun memiliki keinginan yang kuat untuk memiliki anak, Ni Pollok menghadapi tantangan besar karena tidak diberi izin oleh suaminya yang berdarah bangsawan Lee Mayeur.
KEMBALI KE ARTIKEL