“Kapan arisan dikocok? Aduh semoga bulan ini aku dapat nih,” celoteh Dewi, ibu kandung Denisa seolah masih terngiang di telinga kami. Rasanya baru kemarin kami masih tertawa-tawa di kantin sekolah anak-anak, menanti pengumuman kelulusan sekolah dasar (SD). Tak dinyana, kini kami menangis bersama Denisa. Memeluk jasad Dewi yang meninggal karena serangan jantung di malam hari. Berulangkali Denisa menyatakan penyesalan, tidak mendampingi ibunya saat menghembuskan nafas terakhir kali. Malam itu, Denisa tidur di rumah sahabatnya untuk merayakan kelulusan SD. Meninggalkan senyum terakhir ketika mengantarkan Denisa sore itu.