Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Romeo & Juliet

26 Agustus 2010   01:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:42 239 0
Pernah nonton film Romeo & Juliet ? kisah cinta klasik yang ditulis oleh William Shakespeare.

Klimaks cerita ini berawal dari Ketika itu Romeo merencanakan hal gila dengan berpura-pura meminum racun yang bisa menyamarkan detak jantungnya,hingga orang mengira ia sudah mati. Juliet yang tidak tahu rencana Romeo merasa dunianya telah berakhir, putus asa dan berfikir untuk apa lagi dia hidup? Lalu akhrinya menusukan belati tepat ke dalam jantungnya. Sesaat setelah Juliet tiada Romeo tersadar lalu terkejut, tubuh Juliet berdarah karena belati yang terhunus di dadanya.Tanpa pikir panjang lalu Romeo pun meminum racun yang ada di tangannya, akhirnya ia pun juga mati, keracunan karena over dosis  oleh racunnya sendiri.  Tragis........?

Menurut gue Ini adalah kepura-puraan tolol yang berakibat fatal. Padahal,yang terjadi sesungguhnya adalah Romeo hanya berpura-pura mati untuk akhirnya bisa mendapatkan kebebasan agar mereka berdua bisa melarikan diri dari konflik keluarga Montague dan Capulet, karena didalam cerita ini kedua orang tuanya tidak  menyetujui hubungan mereka berdua.

Gue jadi membayangkan seandainya ini adalah kisah nyata,pasti di alam sana Romeo & Juliet sedang merasakan penyesalan yang teramat sangat.  Dan gue Cuma bisa bilang, "Kasihan deh loe ....."

Romeo & Juliet adalah cerita fiksi yang dibuat oleh Shakespeare. Bagaimana dengan kehidupan nyata? Gue melihat Masyarakat kota sepertinya lebih santai dan masih bisa menggunakan logikanya dengan baik dalam menghadapi urusan percintaan mereka. Jarang ada di temui orang mati karena putus cinta. Kebanyakan mereka bunuh diri karena kesulitan ekonomi ,gagal di pendidikan atau terlibat hutang ratusan milyar.

Buat yang pernah baca Koran, pasti pernah nemuin Headline News kaya gini,  Sepasang muda mudi kedapatan mati di dalam rumah kost-kostan. Yang satu bunuh diri sedangkan yang lain terbunuh. Di Berita pagi,  sepasang sesama jenis sepakat untuk sama-sama bunuh diri dengan cara minum racun serangga, segelas berdua.  Kenapa segelas berdua? Mungkin gelas yang lain belum dicuci... ;P

Ada juga pasangan selingkuhan, tidak kuat  menanggung aib keluarga akhirnya bunuh diri dengan cara gantung diri, sementara pasangan yang lain bunuh diri dengan cara menyayat urat nadi tangan di kamarnya di daerah Jakarta selatan.

Hayuuuh....Kenapa bisa sampai begitu ya? Apakah mereka yakin ada dunia atau kehidupan lain yang bisa mempersatukan mereka berdua?  Entah itu di surga atau neraka? Atau mungkin dari 9 planet yang kita ketahui , ternyata bisa menyediakan tempat untuk mereka berdua tinggali? Aaaih.... Auk ah.. Cinta memang kadang gak pake logika,...  Cinta memang bikin orang jadi gila .....

Ternyata masih kedengeran juga ada orang berbuat hal bodoh karena cinta. Termasuk gue juga merasa pernah berbuat hal tolol karena cinta, walaupun tidak sampai ada niat bunuh diri seperti Romeo & Juliet.....;P

Tapi sebenernya benang merah yang pengen gue tarik disini adalah masalah kepura-puraan. Mengapa kita harus berpura-pura?

Are you  or do you pretend to be someone else?

Kadang susah juga kalau kita sedang ada di dunia Maya. but well,itu tergantung pada "siapa kamu?"

Gue cuma bisa bilang kalian akan merasa cukup beruntung jika bisa melihat diri gue yang sesungguhnya karena tidak semua hal bisa gue perlihatkan pada orang lain....;p Berdasarkan faktor kepercayaan atau sikap Individualis kita yang merasa it's not your business atau ego kita yang berkata who do you think you are ?

Gue merasa bukan orang yang biasa bisa menunjukan perasaan, mungkin karena lingkungan di keluarga. kita  tidak terbiasa menunjukan apa yang kita rasa kepada setiap anggota keluarga. Bukan berarti kita tidak saling perduli. Contohnya, Kalaupun Ibu saya berulang tahun, gue Cuma membelikan sesuatu apa yang sekiranya yang dia perluin, itu pun memakai basa-basi,..

"ma, ini buat mama. Hari ini ulang tahun ya?" tidak dengan pelukanatau kecupan.

Satu hal yang bisa gue ambil dari keluarga ini adalah rasa tanggung jawab. Gelombang masalah yang selalu menghampiri kita, membuat setiap individu belajar mengerti apa itu tanggung jawab dan belajar mengurus diri masing-masing, karena terbiasa mengurus segalanya sendiri, lama kelamaan gue merasa tidak perlu bergantung pada orang lain. Apakah ini buruk? Gue rasa tidak. Karena pada dasarnya kita hanya menjalani hidup kita sendiri. "It's my life!"

Pembicaraan tentang cinta, pacaran, dan menikah memang jadi suatu tema yang menarik dalam keluarga ini. Kebetulan gue adalah satu-satunya mahluk dewasa yang sudah cukup umur tapi belum juga menikah. Ya, gue tau ini pasti jadi pikiran Nyokap gue,..

"I am sorry, Mom. Wait ya! "

Gue tahu Nyokap gue juga sedang berpura-pura tidak memikirkan. Dan hal itu gue imbangi dengan sikap gue yang berpura-pura juga.  Menggunakan skenario sedang berpacaran denga pria di luar kota mana gitu, argumen yang cukup ampuh, mereka percaya dengan gaya pacaran gue yang isinya hanya soal  kebohongan dan kepura-puraan.

Memang ada cerita pacaran gue yang real. Bener-bener pacaran. Tapi lagi-lagi semua itu gak lepas dari yang namanya kepura-puraan juga. Sering banget gue merasa harus "pretend that I become somebody else"

pacar saya bilang, "you can if you think you can." And it's work!

Tapi lama-kelaman gue ngerasa energi nya terlalu besar dan itu semua membuat kemampuan gue berpura-puramenjadi hilang..

gak tahu kenapa. Dan akhirnya gue cape sendiri dan memutuskan untuk berhenti dari kepura-puraan.

Tidak dalam hal cinta saja. Untuk semua hal, gue udah ngerasa cape untuk harus berpura-pura lagi.

Ada kata-kata bagus dari film Indonesia yang gue tonton, lupa juduknya apa dan pemainnya siapa? Kira-kira Begini perkataannya ;

" Untuk mencintai, hanya butuh keinginan untuk mencintai, sebatas kita mampu. "

Bener banget, Kadangkala kita memang tidak bisa memaksa kehendak kita kepada orang lain, mungkin karena orang tersebut tidak bisa atau karena keadaan sudah mentok. Nah, kalau sudah begini  ya, kembali ke diri sendiri, harus tahu diri, mundur dengan teratur.

Cinta memang memberikan gambaran atas sejauh mana kemampuan kita, tapi logika mempermudah apa yang kita ingin capai.

Dan keduanya tidak mungkin berjalan secara bersamaan,seperti kaki kanan & kiri, harus ada yang maju terlebih dahulu untuk membuat suatu langkah. ....

"Just be yourself. If this person does not like you for who you are then thats not the right person for you....."

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun