Jumlah itu relatif berkurang dari total jama'ah yang berangkat dari Bantaeng sebanyak 195 orang. Menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Mekah, Saudi Arabia selama kurang lebih 42 hari.
195 orang tiba kembali di tanah air, tepatnya di Bandara Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros sekitar pukul 13.42 Wita bersama 58 orang dari Kabupaten Gowa, 161 orang dari Kabupaten Bone dan 35 orang asal Provinsi Papua Barat.
Selanjutnya diterima Bupati Bantaeng, H Ilham Azikin di Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar. Lalu bertolak menuju Bantaeng sekitar pukul 17:15 Wita.
Namun tidak berbarengan seluruhnya menuju Bantaeng dengan menumpangi bus DAMRI. Dua orang diantaranya harus terpisah dari rombongan dan dengan terpaksa harus memilih menggunakan kendaraan pribadi.
Andi Burhanuddin Syaggaf (Karaeng Bur) dan Nafisah Dolo (Puang Nafisa) adalah pasangan yang sudah menyandang status Haji punya urusan tambahan sejak tiba di tanah air.
Tas jinjing milik Nafisah tercecer dan diduga terbawa bersama bagasi rombongan Kloter 23.
Diketahui bahwa jama'ah haji asal Bantaeng itu tergabung ke dalam Kloter 22 Debarkasi Ujung Pandang melalui Bandara Sultan Hasanuddin, Maros.
Menurut Andi Waliana Syaggaf, puteri H Karaeng Bur, tas Ibunya terbawa ke rombongan menuju Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
"Tas jinjing Ibuku tercecer dan terikut ke Kloter 23, kalau tidak salah rombongan jama'ah haji asal Kendari", jelasnya.