Dihadiri langsung Hj Liestiaty F Nurdin yang juga adalah Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan, dia mengatakan jika Bantaeng selalu dihati keluarganya. Tidak ada rasa bosan mengunjungi Bantaeng apalagi berinteraksi dengan masyarakat daerah berjuluk Butta Toa (Tanah Tua) tersebut, yang ada hanya kerinduan.
"Kami berdua selalu mencintai Bantaeng dan selalu mau hadir di tengah-tengah Bapak dan Ibu serta selalu mau melihat Bantaeng nomor satu di tingkat nasional", terangnya.
Kembali disampaikan bahwa Sabtu besok (09/03) Gubernur SulSel juga akan berada di Bantaeng sampai hari Minggu. Tak lain kata Lies karena kecintaan kedua orang nomor satu di SulSel itu terhadap Bantaeng.
Terlebih Lies dan Nurdin Abdullah pernah memimpin daerah ini selama sepuluh tahun. Silaturahmi dan Dzikir ini diadakan kata Lies atas restu Ketua PKK Bantaeng, Hj Sri Dewi Yanti yang juga hadir sore itu.
Tujuannya agar Bantaeng tetap aman, tenang dan kondusif menghadapi Pilpres dan Pileg 2019. Dan itu menjadi pesan yang dititipkan Gubernur SulSel yang sedang berada di Jepang.
"Satu kali Bapak Ibu masuk ke tempat mencoblos ada 5 kertas suara, warnanya juga macam-macam. Kalau bingung jangan nyanyi, balonku ada lima", tuturnya disambut tawa jama'ah yang didominasi Majelis Ta'lim.
Dijelaskan jenis dan warna kertas suara yang akan digunakan di dalam bilik suara nantinya. Dia meyakini apapun pilihannya harus sesuai hati nurani karena akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah Swt kelak di akhirat.
Mengusung tema "Prespektif Perempuan dalam Al-Qur'an" itu dihadiri ratusan warga dari berbagai wilayah desa dan kelurahan di Bantaeng. Tampak halaman rumah adat khas Bantaeng sesak dipadati jama'ah guna mendengarkan ceramah Islamiyah yang disampaikan Ustadz H Amri Amir. (AMBAE)
salam #AMBAE