Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Talkshow Warnai Pink Day Aisyiyah Bantaeng

27 Oktober 2018   20:11 Diperbarui: 27 Oktober 2018   20:09 605 0
Bantaeng, Sabtu (27/10). Memperingati Hari Kanker Payudara Sedunia (World Breast Cancer Day), Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Bantaeng menggelar Talkshow di Tribun Pantai Seruni Bantaeng, Sabtu, 27 Oktober 2018. Talkshow dengan tema "Kanker, Semakin Cepat Dideteksi, Besar Peluang Sembuh" itu diikuti ratusan kader Aisyiyah dari 67 Desa/Kelurahan se-Kabupaten Bantaeng serta utusan organisasi perempuan di Bantaeng yang sebagian merupakan usia dini (remaja).

Tampak menyimak Talkshow Sabtu pagi itu diantaranya Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng, Hj Sri Dewi Yanti, Ketua GOW Kabupaten Bantaeng, Hj Rahma Arsyad, Ketua DWP Kabupaten Bantaeng, Vinka Nandakasih serta Sekretaris Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel), Hidayah Quarisy.

Disampaikan Ketua PDA Kabupaten Bantaeng, In'am Maula bahwa Pink Day rutin dilaksanakan tiap tahun oleh Aisyiyah mulai dari pusat hingga daerah. Terlibat di dalamnya AUSAID melalui program MAMPU (Maju Perempuan Indonesia untuk Penanggulangan Kemiskinan) yang mensupport kegiatan.

"Ini kegiatan rutin selalu dilaksanakan oleh Aisyiyah mulai dari pusat sampai ke daerah yaitu Hari Kanker Payudara dan Kanker Serviks Sedunia yang biasa diistilahkan Pink Day", tuturnya.

Lebih lanjut In'am Maula mengatakan tujuan Talk Show ini untuk mengkampanyekan pentingnya melakukan deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks melalui tes IVA (Deteksi dini kanker leher rahim) dan Sadanis (Pemeriksaan payudara dengan tenaga medis).

Sementara Hidayah Quarisy yang juga adalah Koordinator MAMPU Provinsi SulSel dalam sambutannya mengapresiasi Pemerintahan di Kabuptaen Bantaeng baik era sebelumnya maupun saat ini yang peduli dengan program Pink Day. Dia berharap agar seluruh stakeholder daerah ini untuk memperhatikan masyarakat dalam menjaga dan memelihara kesehatan.

"Memang ajaran Islam mewajibkan setiap orang Muslim untuk memelihara kesehatan. Jadi ketika kita tidak menyadari bahwa kesehatan kita perlu dijaga secara dini terutama berkaitan dengan payudara dan serviks, itu sama saja kita menyia-nyiakan diri", jelasnya.

Sedikit berbeda Pink Day Tahun 2017 yang bertajuk POBT (Pink Oktober Butta Toa). Bersama komunitas kanker dari Jakarta, Surabaya dan Makassar digelar Seminar Kesehatan, Nonton Bareng Film Surat Kecil Untuk Tuhan. Selain itu ada juga Karnaval diikuti Senam Massal dan Yoga,  Pelayanan USG Payudara gratis dan Pap Smear.

Sedang tahun ini, disamping Talkshow juga digelar Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Perempuan dengan sasaran MAMPU (Kemitraan Australia-Indonesia untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan) maupun pengembangan yaitu Desa Bonto Jai, Kelurahan Bonto Salluang, Kelurahan Bonto Lebang, Kelurahan Bonto Rita dan Desa Bonto Majannang. Selain itu juga diadakan Tes IVA serta Lomba Alat Peraga dan Permainan Edukatif Kesehatan Reproduksi Remaja.

Secara mendasar Pink Day dari tahun ke tahun dimaknai sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat, khususnya kaum perempuan tentang bahaya, penyebab, gejala, tindakan pencegahan sampai pada pengobatan jika terkena penyakit kanker payudara maupun kanker erviks (kanker leher rahim)

Dikatakan dr Armansyah yang jadi narasumber Talkshow bahwa kanker payudara dan serviks merupakan salah satu penyakit berbahaya yang cenderung menyerang kaum perempuan. Demikian halnya. (AMBAE)


salam #AMBAE

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun