Ketua Tim mengungkapkan maksud kunjungannya dalam rangka benchmarking atas beberapa inovasi pelayanan publik yang digagas serta sudah diterapkan daerah ini. "Tujuan kedatangan kami untuk benchmarking dalam rangka mengadopsi standar pelayanan kesehatan dan standar pelayanan lainnya. Tentunya semua standar pelayanan terbaik yang ada di Kabupaten Bantaeng." tutur Dwi Frihartomo.
Diketahui Kabupaten Bantaeng menelorkan sejumlah inovasi pada berbagai bidang. Di bidang sosial daerah ini memiliki UPT SIPAKATAU berupa layanan terpadu terhadap masalah kesejahteraan sosial. Pada bidang kesehatan berhasil menerapkan layanan cepat dan tanggap tanpa pungutan biaya melalui Brigade Siaga Bencana (BSB) Kabupaten Bantaeng.
Masyarakat merasakan betapa besar manfaatnya dengan adanya BSB. Cukup menelepon call center 119 (sebelumnya call center 113) yang telah terhubung dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mobil ambulance dilengkapi dokter, perawat dan sopir terlatih mendatangi warga maupun pengunjung yang berada dalam wilayah Kabupaten Bantaeng dengan respon time paling lambat 20 menit. Pemeriksaan dilakukan di tempat, kemudian diberi obat-obatan gratis. Jika harus dirujuk ke rumah sakit, BSB siap membantu. Termasuk keluarga pasien diberi biaya hidup jika dirujuk ke Makassar.
"Selama kepemimpinan Bapak Nurdin Abdullah sebagai Bupati Bantaeng terjadi peningkatan luar biasa. Beberapa inovasi lahir dari Bantaeng. Bahkan sebagian telah diadopsi Pemerintah Pusat. Tapi Bantaeng ini masih membutuhkan sentuhan-sentuhan dari luar. Oleh karena itu kami butuh masukan karena Bapak Bupati selalu mau ada inovasi bahwa hari ini harus lebih baik dari kemarin dan lusa harus lebih baik lagi. Jadi bukan itu-itu saja." jelas Ansar Tuba saat memberikan sambutan selamat datang.
Setelah mendengarkan pemaparan singkat terkait inovasi-inovasi Pemerintah Kabupaten Bantaeng, tim lakukan kunjungan lapangan. Salah satunya dengan mengunjungi UPT SIPAKATAU di Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Bantaeng. (AMBAE)
salam #AMBAE