Budaya bersalaman dimaknai sebagai bentuk silaturahmi melalui kontak fisik antara satu dengan yang lain. Teriring permohonan maaf atas kesalahan masing-masing yang mungkin saja pernah diperbuat. Seperti Firman Allah Swt, "Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh (QS. Al-A'raf, 7:199). Demikian Hadits Riwayat Bukhari, "Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah dan jika ada kebaikan sebesar zarrah, maka Allah akan melipat gandakan dan memberikan pahala yang besar di sisi-NYA."
Sosok pemimpin nomor wahid daerah ini dikenal amat dekat dengan masyarakat. Bahkan jauh sebelum Presiden Republik Indonesia (Ir. Joko Widodo) memimpin negeri ini. H. M. Nurdin Abdullah sudah mengaplikasikan sejak 2008, program yang kini disebut blusukan bagi Jokowi. Di kesempatan lain, dirinya juga seringkali menerima wargaNA dengan berbagai keluh kesah serta masukan-masukan dalam rangka bersama-sama memajukan Kabupaten Bantaeng.
Hingga jama'ah terakhir, Nurdin Abdullah menyodorkan tanganNA guna bersalaman. Dari Pantai Seruni Bantaeng lalu bergerak menuju Rumah Jabatan Bupati Bantaeng yang berjarak sekitar 1 Km. Bersama rombongan berjalan kaki dan kembali meladeni ajakan warga bersalaman hingga foto bersama.
Baik Jokowi maupun Nurdin Abdullah, kedua pemimpin ini merupakan sosok yang dirindukan rakyat. Betapa tidak, ratusan tahun sejak Indonesia Merdeka, tidak banyak bisa menyamai karakter kepemimpinan mereka dan para pemimpin-pemimpin lainnya. Besar harapan bagi ke depan semakin banyak lahir sosok pemimpin yang diidolakan rakyat. (AMBAE)
salam #AMBAE