TIDAK mudah sebuah negara maju dan plural seperti Indonesia dikendalikan sepenuhnya. Dari sisi teori, konstruksi regulasi dapat dilakukan. Berbeda dalam hal aktualisasi. Bahkan terjadi kontradiksi, antara visi dan realisasinya.
Pemerintah dengan narasi pembangunan. Mengharapkan agar rakyat bisa dimobilisasi menuju gerbang kemajuan. Tapi, selalu terhambat. Sekedar menjadi mimpi. Alhasil, tidak sedikit distingsi dan disparitas antara pemerintah dengan rakyat. Seharusnya satu kiblat, satu frekuensi.