Hari ini terasa begitu panjang dan melelahkan... Rasanya aku ingin segera terlelap. Dikamar pengantin ini aroma melati masih tercium. Tapi sekali lagi, wangi melati iniĀ tak juga mampu menggodaku, apalagi melunakkan hatiku. Pikiranku terlanjur bercabang mendapati sms yang baru saja masuk dari Satria yang berisi ucapan selamat. Dari jendela kamar yang menghadap teras kulihat suamiku sedang asik bercengkrama dengan pak cik dan tetanggaku.
Kuambil HP dan kupaksakan diri untuk meneleponnya. Sekali... Tak diangkat. Ah... Jangan-jangan dia sudah tidur, pikirku. Tak puas, aku mengulang kembali untuk menekan tombol yang berwarna hijau tersebut. Tak juga diangkat. Tak biasanya begini, ia pasti selalu mengangkat telpon dariku meski sudah tertidur. Kucoba sekali lagi, tetap tak diangkat. Ada apa gerangan, apa dia marah?
"Kamu sudah sholat dek?"
BRAK..!!!
HP ku terjatuh, pertanyaan suamiku yang muncul tiba-tiba mengagetkanku. Sejak kapan dia ada disini, pikirku.
"eh... kaget ya, maaf ya" Ujarnya.
HP itu langsung kupungut kembali sebelum ia mengambilnya. Dengan keheranan ia melihat tingkahku dan menghela nafas panjang.
"abang mau sholat, mau berjama'ah?" tanyanya.
"Ama sudah sholat tadi" Balasku cepat.
Kupandangi punggung suamiku yang berjalan menuju kamar mandi. Selang beberapa saat, masuk sms dari Satria. Dengan keheranan aku membaca isi smsnya, kucermati kata per kata seolah tak percaya dengan apa yang ditulisnya