Keseimbangan nutrisi berarti keadaan di mana asupan nutrisi yang diperoleh dari makanan seimbang dengan kebutuhan nutrisi tubuh. Keseimbangan nutrisi yang baik penting untuk menjaga kesehatan dan fungsi tubuh secara optimal.Â
Keseimbangan nutrisi melibatkan konsumsi jumlah yang tepat dari makanan yang mengandung semua nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Nutrisi yang penting termasuk karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat. Setiap nutrisi memiliki peran khusus dalam menjaga fungsi tubuh dengan baik.Â
Dalam keseimbangan nutrisi yang baik, tubuh mendapatkan energi yang cukup dari karbohidrat dan lemak untuk menjalankan fungsi tubuh sehari-hari. Protein penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, seperti otot, kulit, dan organ.Â
Vitamin dan mineral diperlukan dalam jumlah kecil, tetapi penting untuk fungsi yang optimal dalam tubuh. Serat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah masalah seperti sembelit. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kecukupan nutrisi tubuh.
Mahasiswa yang tinggal jauh dari rumah atau yang biasa disebut mahasiswa "rantau" sering menghadapi beberapa hambatan khusus dalam hal konsumsi gizi seimbang pada makanan.Â
Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam memilih makanan yang akhirnya akan berpengaruh terhadap status gizi orang tersebut. Faktor tempat tinggal juga mempengaruhi kebiasaan makan mahasiswa.Â
Mahasiswa yang bertempat tinggal di kos atau asrama cenderung memiliki kebiasaan makan yang tidak teratur dan jauh dari ukuran sehat dibandingkan dengan mahasiswa yang tinggal di rumah.Â
Sebagai mahasiswa yang baru saja meninggalkan kampung halaman untuk menempuh Pendidikan, tentu saja merupakan sebuah tantangan karena kebiasaan-kebiasaan baru seperti memasak dan menyiapkan makan harus dilakukan sendiri saat merantau.Â
Sebagai anak rantau, banyak sekali hal-hal yang menjadi kesulitan karena dipaksa untuk menjadi mandiri terutama dalam mengonsumsi makanan yang memiliki nilai gizi yang cukup untuk tubuh.Â
Kekurangan keseimbangan nutrisi pada mahasiswa terutama yang tinggal sendiri dan jauh dari keluarga dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan dan kinerja mereka.
Faktor yang Berhubungan dengan Kebiasaan Makan Mahasiswa :
Keterbatan Waktu; Mahasiswa cenderung dengan tugas yang menumpuk, hal itu menyebabkan mahasiswa lupa untuk memperhatikan nutrisi yang masuk ke tubuh.Â
Sulitnya mendapatkan makanan yang sehat serta tingginya ketersediaan makanan yang rendah zat gizi mikro serta padat energi menyebabkan mahasiswa terbiasa dengan makanan yang kurang sehat.
- Keterbatasan Uang Saku  ; Uang saku yang terbatas membuat mahasiswa mencari makanan yang mengenyangkan dan murah, sehingga pola gizi yang dibutuhkan tubuh sering dikesampingkan.
- Cara Mengolah Makanan (karbohidrat, protein, sayuran dan buah-buahan) ; Gizi yang terkandung pada bahan makanan juga bisa berubah jika cara mengolahnya salah. Diperlukan pembelajaran untuk memasak makanan secara optimal.
- Pola Pemahaman Gizi yang Keliru ; Kurangnya pengetahuan terhadap keseimbangan nutrisi merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kekurangan gizi mahasiswa. Tubuh yang langsing sering menjadi idaman bagi para remaja terutama wanita remaja. Hal itu sering menjadi penyebab masalah, karena untuk memelihara kelangsingan tubuh mereka menerapkan pengaturan pembatasan makanan secara keliru. Sehingga kebutuhan gizi mereka terpenuhi. Hanya makan sekali sehari, atau makan makanan seadanya, tidak makan nasi merupakan penerapan prinsip pemeliharaan gizi yang keliru dan mendorong terjadinya gangguan gizi.
- Kebiasaan Makan yang Buruk ; Kebiasaan makanan yang buruk yang berpangkal pada kebiasaan makan keluarga yang juga tidak baik sudah tertanam sejak kecil akan terjadi pada usia remaja. Mereka akan makan seadanya tanpa mengetahuinya kebutuhan zat gizi tersebut terhadap kesehatan mereka.