Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Pola Asuh Otoriter Orang Tua terhadap Perkembangan Mental Anak

22 Mei 2024   09:58 Diperbarui: 22 Mei 2024   10:10 60 1
Pendahuluan :
Orang tua adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Itulah mengapa pengasuhan anak itu sangat penting untuk perkembangan anak kedepannya, dan harus disertai dengan tujuan yang ditetapkan agar prosesnya berhasil. Pola asuh otoriter membatasi dan menghukum pola asuh. Misalnya, orang tua yang otoriter mungkin berkata, "Lakukan apa yang saya katakan. Jangan meminta terlalu banyak!" Anak-anak yang dibesarkan dari orang tua yang menggunakan pola asuh otoriter sering tidak menampakan akhlak yang baik dalam lingkungan sosial, selalu merasa khawatir dalam situasi sosial, tak dapat mengambil gagasan atau ide dalam kegiatan dan mempunyai keterampilan komunikasi yang tidak baik.
Pola asuh otoriter adalah bentuk gaya pengasuhan yang menekankan kontrol orang tua untuk memastikan bahwa anak menurut. Orang tua menetapkan aturan untuk anak-anak mereka tanpa berusaha mengetahui bagaimana perasaan anak-anak mereka. Orang tua menjadi emosional dan marah ketika anak-anak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan keinginan mereka. Pola asuh otoriter sering disebut sebagai pola asuh yang dapat menghambat proses perkembangan anak. Pola asuh otoritatif berbeda dengan pola asuh demokratis. Pola asuh demokratis cenderung menetapkan standar mutlak yang harus dipenuhi dan seringkali penuh dengan bahaya. Pola asuh tersebut lebih kepada pengawasan atau kontrol orang tua terhadap buah hati agar mereka patuh. Baumrind menegaskan bahwa "pola asuh otoriter adalah bentuk pola asuh yang menuntut anak untuk tunduk dan mengikuti semua perintah dan aturan yang diberikan oleh orang tuanya, tanpa memiliki kebebasan untuk bertanya atau mengemukakan
Faktor anak, keluarga dan lingkungan harus diperhatikan untuk menentukan perkembangan mental anak. Faktor keluarga adalah kebiasaan orang tua dan keterikatan anak dengan orang tua. Orang tua dapat memberi makan anaknya dengan baik, menciptakan kesempatan bagi mereka untuk belajar mandiri ataupun bersama teman, dan menghabiskan waktu untuk bermain. Hal tersebut dapat untuk meningkatkan kualitas hidup anak pada usia dini. Dengan memberikan keteladanan pengasuh yang menanamkan rasa aman, keakraban dan komunikasi yang baik di antara seluruh anggota keluarga, maka keluarga menjadi sistem yang bekerja paling baik bagi tumbuh kembang anak

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun