Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Mamih, Pahlawan Kebersihan yang Menyayat Hati

2 Januari 2024   14:12 Diperbarui: 2 Januari 2024   14:14 118 0
Setiap pagi saat hendak memulai pekerjaan saya di sebuah coffeeshop, saya selalu ditemani dengan seorang ibu yang setiap pagi pula ia selalu membersihkan serta memungut sampah disekitaran area coffeeshop dimana tempat saya bekerja.

Sapaan serta senyumnya tidak pernah hilang disetiap pagi. Walau tampilannya lusuh dan kotor, saya selalu melihat keceriaan di wajah dan gelagat beliau.

Kita sebut saja beliau "Mamih". Orang-orang di tempat kerjaku bahkan tukang parkir, penjaga toko sebrang, warung kaki lima, dan seluruh pedagang kantin memanggilnya dengan sebutan Mamih. Mungkin, karena ia paling tua diantara semuanya. Kelihatannya tidak berkeluarga, tidak pernah nampak bersama pasangan maupun keluarganya. Hal itu pula yang terkadang menyakitkan untuk dipikirkan.

Memang pekerjaan mamih itu terkesan kotor dan menjijikan, bahkan kotoran kucing pun beliau yang membersihkan. Namun percayalah, sehari saja beliau tidak datang, sampah di area coffeshop serta tumpukan trashbag menumpuk dan dikerumuni lalat. Kami saja para pemuda tidak sanggup membersihkannya karena tidak tahu mau dibuang kemana, namun beliau melakukannya sendirian.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun