Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Agama "Debat"

24 September 2010   03:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:01 563 0
Agama jadi ramai dikompasiana,satu demi satu mempostkan tentang agamanya lawanya,agama sendirinya,membenarjannya,kadang yang ngga punya agama pun jadi debat kusir.

Agama di indonesia adalah agama Keturunan..iyah keturunan orang tua kita.Kebenaran agama masing-masing meyakininya,dan memang harus diyakini agar kita menjalankan agamanya dengan baik.bukan untuk di ributkan,kalau debat gimana?debat boleh asalkan menguasai ilmunya,bukan dari mbah google.dan hasilnya pun bukan kita yang menentukan hanya Tuhan lah yang menentukan ketika kita anda,kamu saya mah belakangan telah meninggal/mati.

Kebebasan agama sekarang menjadi masalah dinegara ini,kita bukan menyalahkan siapa tapi kita harus memperbaiki diri dari dalam kemudian keluarga dan memberikan contoh bagaimana makna toleransi dan komunikasi sehingga kalau MLM 1 ajak 10 maka dengan bercabang terbangun toleransi yang besar.

Di malang jawa tengah ada penandatanganan Komunike Bersama Agamawan,Para penandatangan komunike adalah: Chamzawi, penasihat Nahdlatul Ulama Cabang Malang; Pastor Ignatius Adam Suncoko, ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Malang; Pendeta Gunawan Yuli Agung Suprabowo, seorang dosen di Institut Pendidikan Teologi Balai Wiyata di Malang; Ida Bagus Bajra, ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Cabang Malang; Malang Hariono, sekretaris Walubi Cabang Malang; dan Bunsu Anton Triyono, seorang Konghucu.

Para tokoh agama itu meminta "seluruh agamawan untuk konsisten dalam mengambil peran-peran kemanusiaan, moralitas, dan pembelaan terhadap kaum yang lemah."

untuk itu kompasianer debat agama boleh tapi harus mengetahui ilmunya,dan debat bukan mencari permusuhan tapi mencari perdamaian.peace for All.

yu..kita menjalankan agama kita dengan baik,saling asih,asah,asuh..tanpa paksa dan memakasa

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun