Tragedi Asmat menandakan betapa besarnya bencana kemiskinan melanda negeri ini. Kabar tak mengenakkan itu dikirim dari Papua, provinsi paling timur Indonesia. Sungguh memprihatinkan melihat sekitar 72 saudara kita tewas karena campak dan gizi buruk. Sedangkan penderita gizi buruk mencapai 223 dan campak mencapai 652 anak. Peristiwa ini memaksa kita untuk melihat dengan cermat bahwa anggaran yang selama ini digalakkan tidak serta-merta membuat negeri ini bebas dari kemiskinan dan kelaparan. Pertanyaannya adalah kemana perginya dana yang ditujukkan untuk masyarakat Asmat? Apakah pengalokasian anggaran sudah tepat sasaran? Nyatanya, dari peristiwa ini kita bisa menilai sendiri bahwa masyarakat Asmat tidak menikmati anggaran yang diberikan.
KEMBALI KE ARTIKEL