Kala sebening tanggung awab punah
Bagiku, dalam drama kabar memikul suara rentak
Sampai kejiwaanku bangkit untuk rapuh jua
Bagaimana dengan ketidakadilan yang terjadi dimuka bumi
Bagaimana dengan kejujuran bisa terjaga dibenak penghuni
Bila menatap ramah pertanyaan aneh
Dianggap dengan hormat bercerita seru diakhir kalimat
Aku sampai lelah menelantarkan tinta bertahun-tahun jua
Putih pun tertlak dunia
Terbiasa cemaslah dikenal banyak sahabat
Jika engkau membiaskan egoismu yang kadaluarsa
Terancamlah bumi dengan dusta
Mungkinkah sistem sarafmu yang sakit
Ataukah buntu ...
Ayo bebaskan derita, Pak Presiden
Kepakkanlah perhatian yang terpercaya
Bayangkaan sel besi kelak mempromosikan diri
Mengikat kasus terakhir yang mengerikan dan nyeri
Manusia tak sadar akan nada yang berpijak keras mengubah peristiwa
Penggalan dari tiga berita berpetualang jejak
Mari menjaga,
Tak apalah biar berpantun rahasia
Konsep apa yang kau dapat dari alasan yang berkeliar
Pena itu mengisahkan dengan sejujurya tinta dalam sepenggal suara
Huruf bernyanyi digores tulisan yang banyak dengki
Hanya melintas untuk menelantarkan kata pengacara yang banyak acara
Menyerahlah, bila tak mau terikat sepintas asa yang sedang cemburu buta
Sebab sudah menancapkan duri dari luar dari biasa
Nanti tak pernah pulih air mata yang mendonasi luka, sungguh !
by. Amalia Khusnaini
Batu, 22 Maret 2014